Batik Walang Kekek mempersembahkan karya batik untuk bangsa Indonesia dan dunia
Waldjinah
Maestro Keroncong Indonesia
Waldjinah membatik - tahun 1975
Waldjinah membatik - tahun 2018
Batik Walang Kekek didirikan dan diinisiasi oleh Ester Wulandari, putri menantu
Ibu Waldjinah (Maestro Keroncong Indonesia) sebagai wadah Ibu Waldjinah untuk melestarikan dan mengembangkan budaya batik serta menyalurkan rasa cintanya kepada warisan budaya Indonesia. Ibu Waldjinah diusia senja dan dengan segala keterbatasannya ingin memberikan sumbangsih terhadap pelestarian budaya batik Indonesia dengan memberikan edukasi batik dan mensosialisasikannya kepada generasi muda supaya batik tetap lestari dan para generasi muda tidak kehilangan akar budayanya ditengah perkembangan zaman modernisasi dan globalisasi yang sangat pesat.
Ibu Waldjinah dibesarkan dalam keluarga seniman batik yang memiliki lebih dari 500 pola batik motif langka peninggalan leluhurnya yang digambar sejak tahun seribu sembilan ratusan dan diminati oleh orang-orang asing untuk dimiliki. Karena kecintaannya terhadap budaya batik Indonesia, Ibu Waldjinah lebih memilih mempertahankan dan membuat motif pola langka tersebut yang didukung oleh Ester Wulandari menjadi karya seni batik yang indah. Motif-motif tersebut termasuk motif langka karena terdapat motif batik yang visioner dan melintas zaman serta belum pernah ada sebelumnya. Terdapat motif akulturasi beberapa budaya, antara lain : budaya Eropa, Jepang, China, Thailand, India, motif biota laut. Serta motif jawa baru (kaningratan) dan era modern (saudagaran).
Batik adalah kitab peradaban, antara ‘Batik dan Kitab’ terjalin sebuah konstruksi palindrom yang terduga.
Batik Walang Kekek telah merangkum Palindrom dengan konsep Batik dengan spektrum yang luas dengan tema KKN (Kuno, Kini dan Nanti)